BKSAP DPR Dorong Jokowi Bahas Investasi jika Berkunjung ke Papua Nugini
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana meminta Presiden RI Joko Widodo turut membahas isu investasi saat melakukan kunjungan ke Papua Nugini (PNG).
Hal itu disampaikan saat melakukan kunjungan bilateral ke Papua Nugini bersama sejumlah anggota delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI. Delegasi diterima langsung oleh Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Koni Iguan.
"Sekarang yang hadir Malaysia, Korea dan negara lainnya, perusahaan kita dari Indonesia belum hadir di sana (Papua Nugini), harusnya BUMN kita hadir," kata Putu dalam keterangan yang diterima di Jakarta dilansir Antara, Kamis (15/6).
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di Indonesia? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Apa yang dibicarakan Jokowi dengan PKB? Menurut dia, Jokowi memuji raihan suara PKB dalam Pileg 2024.
-
Apa yang dibahas oleh industri pariwisata Bali saat bertemu Pj Gubernur? Selain membicarakan sejumlah isu di bidang pariwisata, pertemuan yang berlangsung di Ruang Adi Sabha Kantor Gubernur Bali itu juga membahas mekanisme pungutan wisatawan mancanegara (wisman) yang mulai diberlakukan 14 Februari 2024.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
Putu mengungkapkan permintaan di atas merupakan isi pertemuannya dengan PM James Marape, yang berharap banyak adanya peningkatan kerja sama dengan Indonesia di sektor ekonomi, sosial budaya, pendidikan, perguruan tinggi, hingga investasi.
"Jadi, mereka menyadari bahwa mereka negara yang masih terus belajar. Mereka sangat berharap agar adanya kerja sama dengan kita dari berbagai sektor seperti peningkatan ekonomi, peningkatan investasi, peningkatan kerja sama people to people, pariwisata, direct flight dan lainnya," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia harus menunjukkan bahwa perusahaan BUMN hadir di Papua Nugini. Sebab, kata dia, Papua Nugini membutuhkan dukungan Indonesia dalam peningkatan segala bidang.
"Menghadirkan perusahaan energi kita di mana kebutuhan akan listrik sangat besar juga di PNG, menghadirkan perusahaan karya kita agar dapat turut dalam mengerjakan berbagai proyek di PNG," katanya.
Sebagai negara tetangga yang berbatasan langsung, Putu mengingatkan agar pembahasan yang dilangsungkan bersama Papua Nugini tidak melulu membahas persoalan perbatasan wilayah saja.
"Kita negara tetangga, kita berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Masa bicaranya perbatasan terus, seharusnya lebih jauh, harus memberi manfaat kepada mereka dan kedua negara," tuturnya.
Menyoal rencana kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Papua Nugini pada 6-7 Juli mendatang, Putu mengingatkan agar lawatan tersebut kiranya menjadi momentum kunjungan yang komprehensif.
"Jangan menjadikan kunjungan ini sebagai kunjungan biasa. Jangan menjadi kunjungan ordinary," ucapnya.
Sebaliknya, ujarnya lagi, menjadikan kunjungan tersebut sebagai momentum untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendukung, membantu dan membina hubungan yang lebih maksimal dengan Papua Nugini di berbagai bidang.
Menurut dia, apabila Indonesia ingin dihargai dan dihormati integritas teritorial-nya maka salah satunya ditempuh melalui kerja sama budaya, sekaligus menghargai dan menghormati balik budaya maupun seni Papua Nugini.
"Tentu mereka akan menghormati Indonesia dan menjaga konstitusi mereka tahun 1975 untuk terus menghormati teritorial integrity Indonesia serta menghormati NKRI," tuturnya.
Sebab, menurut dia, sikap Papua Nugini saat ini tidak mengakomodasi dan menolak gerakan separatis sehingga situasi tersebut sangatlah penting untuk dijaga serta diperhatikan agar tidak berbalik.
"Kalau kita abai, mereka pun akan merubah sikap politik mereka. Mungkin mereka akan mendukung gerakan separatis, mungkin mereka akan memfasilitasi gerakan separatis Papua Merdeka di negara mereka," ucap dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marape yakin kerja sama yang telah dilakukan olehnya dengan Jokowi bakal terus berlanjut di pemerintahan Prabowo nanti.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan PNG telah sepakat menyusun peta jalan kerja sama pembangunan untuk 5 tahun mendatang.
Baca SelengkapnyaPertemuan bilateral Indonesia-Papua Nugini merupakan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaMenurut Putu, terbentuknya kerja sama Indonesia dengan Papua Nugini merupakan hal yang positif.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara hingga membahas potensi kerja sama ke depan.
Baca SelengkapnyaAnak muda di Papua Nugini diberi kesempatan untuk menjadi mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan) RI.
Baca SelengkapnyaPM James Marape pun mengucapkan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan pasokan listrik tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo memberikan apresiasi atas pertemuan ini dan mengucapkan terima kasih kepada PM James
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kerja sama jaringan listrik kedua negara dilakukan mulai hari ini di perbatasan Skouw-Wutung, Papua Nugini
Baca SelengkapnyaPuan pun tampak duduk bersebelahan dengan Presiden Jokowi saat acara berlangsung.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Papua Nugini James Marape langsung menyalami Prabowo setiba di bandara internasional Port Moresby.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan, pertemuan ke-2 IPPP membuka lembaran baru dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara Pasifik.
Baca Selengkapnya